Kemampuan ereksi penis memegang peranan penting terkait performa laki-laki saat di ranjang. Ketika kemampuan ereksi dianggap menurun, tak sedikit laki-laki yg kelabakan untuk mencari pemberian medis.
Memang, menyerupai diutarakan Thomas J. Walsh, MD, profesor urologi sekaligus eksekutif University of Washington Men’s Health Center, kemampuan ereksi penis bisa, dipengaruhi sebab penyakit yg dialami pria, contohnya saja penyakit kronis menyerupai diabetes.
"Kemampuan ereksi bisa, diperbaiki dengan mengatasi penyakit itu, Pada prinsipnya, meningkatkan kemampuan fisik secara keseluruhan, mengurangi lemak di tubuh, meningkatkan massa otot & kesehatan kardiovaskular juga menambah kinerja seksual pria," papar Walsh.
Ia menambahkan, tinjauan penelitian yg dipublikasikan dalam Asian Journal of Andrology memperlihatkan beberapa rekomendasi untuk para kaum adam guna meningkatkan kemampuan ereksinya. Hal yg utama yaitu laki-laki dianjurkan rutin melaksanakan acara fisik 30 menit per hari / 150 menit per ahad dengan intensitas latihan se&g.
"Sangat dianjurkan pula untuk mengelola berat ba&. Usahakan bisa, menurunkan 5-10% berat ba& kalau Anda termasuk dalam kategori obesitas," imbuh Walsh, dikutip dari Men's Health, Selasa (28/10/2014).
Kemudian, konsumsilah lebih banyak buah, sayur, & biji-bijian. Ada baiknya batasi konsumsi daging merah & masakan olahan serta masakan yg mengandung lemak jenuh tinggi. Tak lupa, minimalisir konsumsi gula & minuman manis. Juga sebaiknya hindari merokok & alkohol.
"Maka dari itu jangan coba-coba mencari mekanisme pembesaran / bahkan pemanjangan penis sebab bahu-membahu mekanisme itu tidak efektif. Beberapa dokter mungkin saja bisa, memberi implan pada penis tetapi imbas samping yg ditimbulkan sangatlah berbahaya," terang Walsh.
Menurutnya, bahan implan yg dipasang pada penis justru bisa, bermigrasi & menghancurkan jaringan di sekitar penis. Akibatnya, sensasi / kepekaan penis ketike mendapatkan rangsangan seksual pun menurun.
"Yang terjadi justru mekanisme bedah yg dianggap bisa, meningkatkan performa laki-laki di ranjang malah memberi dampak negatif terhadap fungsi seksual mereka secara keseluruhan. Maka dari itu janganlah bermain-main dengan mekanisme pembesaran / pemanjangan penis," tegas Walsh.
Memang, menyerupai diutarakan Thomas J. Walsh, MD, profesor urologi sekaligus eksekutif University of Washington Men’s Health Center, kemampuan ereksi penis bisa, dipengaruhi sebab penyakit yg dialami pria, contohnya saja penyakit kronis menyerupai diabetes.
"Kemampuan ereksi bisa, diperbaiki dengan mengatasi penyakit itu, Pada prinsipnya, meningkatkan kemampuan fisik secara keseluruhan, mengurangi lemak di tubuh, meningkatkan massa otot & kesehatan kardiovaskular juga menambah kinerja seksual pria," papar Walsh.
Ia menambahkan, tinjauan penelitian yg dipublikasikan dalam Asian Journal of Andrology memperlihatkan beberapa rekomendasi untuk para kaum adam guna meningkatkan kemampuan ereksinya. Hal yg utama yaitu laki-laki dianjurkan rutin melaksanakan acara fisik 30 menit per hari / 150 menit per ahad dengan intensitas latihan se&g.
"Sangat dianjurkan pula untuk mengelola berat ba&. Usahakan bisa, menurunkan 5-10% berat ba& kalau Anda termasuk dalam kategori obesitas," imbuh Walsh, dikutip dari Men's Health, Selasa (28/10/2014).
Kemudian, konsumsilah lebih banyak buah, sayur, & biji-bijian. Ada baiknya batasi konsumsi daging merah & masakan olahan serta masakan yg mengandung lemak jenuh tinggi. Tak lupa, minimalisir konsumsi gula & minuman manis. Juga sebaiknya hindari merokok & alkohol.
"Maka dari itu jangan coba-coba mencari mekanisme pembesaran / bahkan pemanjangan penis sebab bahu-membahu mekanisme itu tidak efektif. Beberapa dokter mungkin saja bisa, memberi implan pada penis tetapi imbas samping yg ditimbulkan sangatlah berbahaya," terang Walsh.
Menurutnya, bahan implan yg dipasang pada penis justru bisa, bermigrasi & menghancurkan jaringan di sekitar penis. Akibatnya, sensasi / kepekaan penis ketike mendapatkan rangsangan seksual pun menurun.
"Yang terjadi justru mekanisme bedah yg dianggap bisa, meningkatkan performa laki-laki di ranjang malah memberi dampak negatif terhadap fungsi seksual mereka secara keseluruhan. Maka dari itu janganlah bermain-main dengan mekanisme pembesaran / pemanjangan penis," tegas Walsh.