Guna mengontrol kada gula darah, selain meminimalisir konsumsi asupan dengan kadar glukosa & karbohidrat tinggi, penyan&g diabetes juga bisa, menerapkan konsumsi serat secara rutin. Apalagi, serat cukup gampang didapat contohnya saja dari buah & sayur.
"Makanan tinggi serat bisa menurunkan kadar gula darah. Sebab, serat berfungsi menghambat proses peresapan makanan yg dikonsumsi ke dalam darah. Jadi, jikalau mengonsumsi makanan berserat tinggi peningkatan gula darahnya tuh pelan-pelan," ucap Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, SpPD-KEMD.
Pria yg bersahabat disapa Prof Rudi ini mencontohkan, ketika pasien diabetes mengonsumsi gula pasir contohnya dalam teh hangat, kadar gula darah ototmatis akan naik alasannya gula pasir intinya merupakan karbohidrat. Sebaliknya, ketika mengonsumsi sayuran, kadar gula darah tidak akan naik drastis alasannya karbohidrat dalam sayuran tidak eksklusif diserap dalam darah.
"Sehari jumlah serat yg kita konsumsi paling tidak 60 gram untuk seribu kalori," lanjut Prof Rudi, ditemui di sela-sela Indonesia Diabetes Leadership Forum di JW Marriot, Kuningan, Jakarta.
Terkait konsumsi gula khusus diabet yg dibentuk dari jagung, berdasarkan Prof Rudi meskipun dikatakan tidak mengandung kalori, intinya tetap mengandung kalori. Hanya saja, kalori yg terkandung dalam gula jagung tidak menimbulkan kenaikan kadar gula darah secara drastis.
"Anda makan daging murni protein setengah kilo, penaikan gula darah Anda tidak seberapa. Namun, jikalau Anda makan nasi setengah kilo niscaya gula darah Anda eksklusif naik," imbuhnya.
"Makanan tinggi serat bisa menurunkan kadar gula darah. Sebab, serat berfungsi menghambat proses peresapan makanan yg dikonsumsi ke dalam darah. Jadi, jikalau mengonsumsi makanan berserat tinggi peningkatan gula darahnya tuh pelan-pelan," ucap Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, SpPD-KEMD.
Pria yg bersahabat disapa Prof Rudi ini mencontohkan, ketika pasien diabetes mengonsumsi gula pasir contohnya dalam teh hangat, kadar gula darah ototmatis akan naik alasannya gula pasir intinya merupakan karbohidrat. Sebaliknya, ketika mengonsumsi sayuran, kadar gula darah tidak akan naik drastis alasannya karbohidrat dalam sayuran tidak eksklusif diserap dalam darah.
"Sehari jumlah serat yg kita konsumsi paling tidak 60 gram untuk seribu kalori," lanjut Prof Rudi, ditemui di sela-sela Indonesia Diabetes Leadership Forum di JW Marriot, Kuningan, Jakarta.
Terkait konsumsi gula khusus diabet yg dibentuk dari jagung, berdasarkan Prof Rudi meskipun dikatakan tidak mengandung kalori, intinya tetap mengandung kalori. Hanya saja, kalori yg terkandung dalam gula jagung tidak menimbulkan kenaikan kadar gula darah secara drastis.
"Anda makan daging murni protein setengah kilo, penaikan gula darah Anda tidak seberapa. Namun, jikalau Anda makan nasi setengah kilo niscaya gula darah Anda eksklusif naik," imbuhnya.