Obat tidur seringkali menjadi kamulan para penderita insomnia. Namun berhati-hatilah dalam mengonsumsi obat tidur. Penyalahgunaan obat ini bisa, buat Anda tertidur selamanya.
Para peneliti dari sebuah klinik tidur di California mengungkapkan, orang-orang yg mendapat resep obat tidur beresiko lima kali lebih tinggi mengalami janjkematian dibandingkan dengan yg bukan peminum obat tidur.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 10.529 orang yg mendapat resep obat tidur & 23.600 orang yg tidak. Kedua kelompok responden mempunyai rentang usia, status kesehatan, serta status ekonomi yg sama.
Dalam membandingkan kedua kelompok tersebut, para peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yg minum 18 pil tidur dalam setahun, balasannya mengalami janjkematian 3,6 kali lebih tinggi dibanding yg tidak mengonsumsi obat tidur sama sekali. Sementara itu, yg mengonsumsi obat tidur antara 18-132 pil dalam setahun balasannya naik menjadi lima kali lipat.
Memang penelitian tersebut belum tepat alasannya ialah menghubungkan antara obat tidur dengan tingginya janjkematian tidak berarti obat tidur sebagai faktor penyebab tunggal. Tetapi tidak ada salahnya Anda lebih berhati-hati terhadap takaran obat tidur yg dikonsumsi. Terlebih lagi hasil analisa yg dilakukan peneliti dari Kanada tahun 2010 memperlihatkan hasil serupa.
Para peneliti dari sebuah klinik tidur di California mengungkapkan, orang-orang yg mendapat resep obat tidur beresiko lima kali lebih tinggi mengalami janjkematian dibandingkan dengan yg bukan peminum obat tidur.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 10.529 orang yg mendapat resep obat tidur & 23.600 orang yg tidak. Kedua kelompok responden mempunyai rentang usia, status kesehatan, serta status ekonomi yg sama.
Dalam membandingkan kedua kelompok tersebut, para peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yg minum 18 pil tidur dalam setahun, balasannya mengalami janjkematian 3,6 kali lebih tinggi dibanding yg tidak mengonsumsi obat tidur sama sekali. Sementara itu, yg mengonsumsi obat tidur antara 18-132 pil dalam setahun balasannya naik menjadi lima kali lipat.
Memang penelitian tersebut belum tepat alasannya ialah menghubungkan antara obat tidur dengan tingginya janjkematian tidak berarti obat tidur sebagai faktor penyebab tunggal. Tetapi tidak ada salahnya Anda lebih berhati-hati terhadap takaran obat tidur yg dikonsumsi. Terlebih lagi hasil analisa yg dilakukan peneliti dari Kanada tahun 2010 memperlihatkan hasil serupa.