Malas Bercinta Sesudah Bertahun-Tahun Menikah

Saat masih pengantin baru, aktivitas bercinta bisa, jadi selalu ditunggu-tunggu pasangan suami istri. Namun sesudah ijab kabul berjalan bertahun-tahun, hasrat seks tak lagi menggebu. Bahkan kerap kali suami / istri malas bercinta. Apa sih penyebabnya?

Topik malas bercinta menjadi persoalan yg sering ditanyakan pembaca  di rubrik Konsultasi Seksologi. Seperti yg dialami Nelly, perempuan menikah berusia 33 tahun. Dok, saya ibu rumah tangga yg sudah menikah selama 10 tahun & sudah mempunyai 2 anak. Saya mau bertanya kenapa saya sudah tidak mempunyai harapan melaksanakan hu.bungan suami istri lantaran setiap berhu.bungan saya tidak pernah mencicipi apa-apa & saya selalu mencicipi sakit sekali. Apa itu pertkamu saya frigriditas & sudah tidak menyayangi suami saya lagi?

dr Andri Wanankamu MS menjelaskan libido & hasrat birahi yg menurun untuk berhu.bungan suami istri sanggup dimaklumi. Sebab, ijab kabul yg telah terjalin selama 10 tahun tidak jarang mengakibatkan rasa jenuh untuk berhu.bungan intim. Namun, hilangnya hasrat bercinta patut juga diwaspadai sebagai tkamu timbulnya penyakit kronis menyerupai kencing manis, darah tinggi, & kadar kolesterol tinggi yg bisa, mengakibatkan neuropatia, hingga kepekaan saraf-saraf organ genital terganggu. Hal itu menjadi penyebab awal persarafan badan menjadi hiposensitif.

"Anda & suami perlu bekerja sama untuk mengatasi faktor kejenuhan dengan mencoba bermacam-macam variasi bercinta & melaksanakan stimulus pada zona erotik badan yg paling peka hingga memicu gairah birahi yg sanggup dilakukan ketika foreplay hingga lubrikasi pada vagina mencapai optimal. Bila hal itu terjadi, rongga vagina akan merekah & penetrasi penis bisa, dilakukan yg akan membangkitkan rasa nikmat 'aduhai' & perempuan tidak akan merasa perih ketika bercinta," saran dr Andri yg merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia & anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Wanita yg telah melaksanakan operasi pengangkatan rahim (hysterectomy) kerap juga mengeluhkan hilangnya hasrat bercinta. Sebab tindakan itu sepertinya besar lengan berkuasa secara tidak pribadi pada sensualitas wanita. Hal itu sanggup disebabkan akhir ketidakseimbangan kadar hormon (estrogen, progesteron, oxytocin). Fungsi hormon-hormon tersebut menurun terhadap zona-zona erotik yg buat perempuan peka dalam proses menuju puncak kenikmatan (orgasme).

"Perhatikan kebugaran fisik perempuan supaya selalu prima dengan cara latihan fisik secara reguler yg disertai referensi makan dengan kadar gizi seimbang. Khusus untuk perempuan yg pernah mengalami operasi hysterectomy, tak menampik bahwa stres akan menimpanya. Maka sebagai pasangan laki-laki diharuskan untuk memberi belaian kasih sayg supaya tidak mengakibatkan trauma psikis pada wanita," saran dr Andri yg juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Subscribe to receive free email updates: